Gerenciamento De Riscos Dalam Forexpros


Diposkan oleh Ninjaa Trader às 00:18 Tadinya saya menyangka bila dalam Trading kita harus mendapatkan banyak posisi yang menang (posições vencedoras) untuk bisa menutupi jumlah perda saya dan menghasilkan lucro dalam acc trading saya. Namun ternyata anggapan saya selama ini adalah salah. Sekarang dengan Gestão de Risco yang baik, saya bisa mengalami 50 posisi rugi (posições de perda) dengan tetap menghasilkan 15 ROI atau Return On Investment. Entrada posisi yang baik harus diikuti dengan Gestão de Risco yang baik. Seorang Trader bisa mendapatkan banyak posições vencedoras tetapi belum tentu conta tradingnya bertumbuh bila tidak dikawal oleh Gestão de Riscos yang baik. Stop Loss do Target Benefit Selalu memasang Stop Loss do Target Profit secara disiplin. Yaitu merencanakan sedari awal dimana tempat Stop Loss do Target Profit. Kemudian menahan posisi trading kita hingga mengenai salah satunya (SL atau TP). Terkadang begitu posisi kita berjalan, emosi membuat kita untuk menggeser Stop Loss do Target Profit kita sehingga menjadi berubah dari rencana awal. Salah satunya yang harus kita hindari adalah menggeser Stop Loss lebih besar dari rencana semula begitu harga berbalik kearah yang berlawanan dari posisi kita, hal ini dapat mengakibatkan kerugian yang lebih besar. Lalu menggeser Target Beneficio lebih besar dari rencana semula begitu harga bergerak kencang sesuai dengan arah posisi kita. Emosi karena begitu senangnya melihat posisi kita mendapat untung yang demikian cepat dan besar. Karena Target digeser tidak berdasarkan pertimbangan racional melainkan emossinal belaka dapat berakibat Alvo terlalu jauh untuk dicapai. Sehingga begitu harga mulai kembali jenuh akhirnya kemudian dapat berbalik kearah yang berlawanan dari posisi kita sehingga menghasilkan loss posisi. RISK REWARD RATIO 1: 2 Prinsip Kedua dalam Gerenciamento de Risco kita adalah Recompensa dalam posisi trading kita mínimo harus selalu 2 kali lipat jumlahnya dari yang kita resikokan. Atau bisa 3 kali atau 4 kali lipat dari jumlah yang kita resikokan. Inilah yang biasa disebut Risk Reward R. R 1. 2. Yang disebut dengan Risco adalah jarak dari posisi entrada kita dengan Stop Loss Yang dimaksud dengan Recompensa adalah jarak dari posisi entrada kita dengan Target Beneficio. Jadi contohnya misalnya kita memasang jarak antara nível de entrada dengan stop loss adalah 30 pips. Maka jarak antara nível de entrada dengan Target Profit harus 60 pips (mínimo) Lalu kemudian kita harus menentukan berapa dari jumlah acc trading kita yang hendak kita resikokan. Saya tidak pernah merisikokan lebih dari 3 dari jumlah acc saya setiap kali membuka posisi dan saya berencana untuk disiplin dalam hal ini. Namun pilihan resiko ini tergantung dari selera masing-masing comerciante terhadap resiko, bisa 3, bisa 4, atau bahkan 6. Namun hal yang terpenting adalah kita harus nyaman dengan jumlah resiko yang kita tentukan sendiri dan konsisten dalam menerapkannya. Contoh: Misalnya bila kita mempunya acc Balance sebesar 10.000 maka jumlah uang yang kita resikokan setiap kali membuka posisi adalah 10.000 x 3 300. Lalu misalnya kita harus mengambil 90 pips untuk memasang Stop Loss kita, maka kita harus merubah volume kita agar jumlah resiko kita tetap Berjumlah 300 untuk setiap kali membuka posisi. Jadi perhitungannya adalah: Dengan Margin 1: 100 rata rata untuk nilai 1 pips adalah 10 USD. Sehingga: 300 USD (90 X 10USD) 0,33. Maka kita harus memasang volume de negócios kita menjadi 0,33 dalam entry posisi tersebut. Dengan jarak Target Profit selalu 2 kali lipat dari Stop Loss nya yaitu 180 pips, maka Resiko kita adalah selalu Reparar 300 USD da Recompensa kita adalah selalu Fix 600 USD untuk setiap kali entry position. ) Harap dicatat bahwa setiap par memiliki nilai pips yang berbeda-beda. Saya hanya mengambil rata - ratanya saja bila 1 pips 10 USD. Bila kita memerlukan jumlah parar de perder yang lebih besar misalnya 150 pips, maka perhitungannya adalah: 300 USD (150 X 10 USD) 0,2. Maka volume yang harus kita ambil adalah 0,2. Dengan jarak Target Profit selalu 2 kali lipat dari Stop Loss nya yaitu 300 pips, maka Resiko kita adalah selalu Reparar 300 USD da Recompensa kita adalah selalu Fixar 600 USD untuk setiap kali entry position. Walaupun jumlah pips dalam pára a perda yang kita ambil bisa berubah-ubah. Jadi apabila dengan Risco VS Recompensa (1: 2) 300 USD. 600 USD saya andaikan melakukan 10 kali transaksi de 50 dias 10 transaksi tersebut saya mengalami Posições de perda. Maka perhitungannya adalah sebagai berikut: PERDA -300 PERDA -300 PERDA -300 PERDA -300 PERDA -300 PROFIT 600 PROFIT 600 PROFIT 600 PROFIT 600 10. LUCRO 600 PERDA TOTAL. -1500 TOTAL DE LUCRO. 3.000 TOTAL DE ROI. 1500 ou 15 a partir de USD 10 000 Dólares de percussão de equilíbrio Dita de dano de melão de bahwa Walaupun setengah dari total transaksi saya mengalami kekalahan saya masih tetap mendapatkan keuntungan. Hal ini juga berarti adalah saya tidak mesti selalu benar dalam melakukan prediksi dan análise, saya dapat memanage probabilitas saya untuk terus mendapatkan kemenangan walaupun setengah total posisi yang saya ambil mengalami kekalahan. Sebagaimana layaknya manusia normal yang tidak bisa meramal maka trading tidak mesti membuat previsão (meramal) yang selalu jitu tetapi bagaimana cara kita memanage probabilitas. Bahkan walaupun 60 dari total transaksi saya mengalami kekalahan atau Perda posições saya masih tetap bisa mendapatkan keuntungan. Dengan demikian saya mengetahui bahwa dengan manajemen resiko ini probabilitas saya untuk mendapatkan kemenangan begitu besar dari seluruh total transaksi saya. Estratégia ini juga membuat saya merasa nyaman untuk berlama - lama menahan posisi saya. Karena saya tahu berapa probabilitas peluang saya. Trading pun menjadi sebuah aktivitas yang nyaman dan terkontrol. Move Stop Loss in Break Mesmo Apabila harga bergerak searah dengan posisi kita dan mulai menghasilkan keuntungan maka ada saatnya untuk menaruh Stop Loss pada posisi entrada kita. Sehingga apabila harga berbalik berlawanan dari posisi kita kerugian kita bisa menjadi 0. Contoh. Semisal kita membuka posisi comprar di EURUSD di 1.3050 dengan SL 30 pips de TP berjarak 60 pips. Apabila harga sudah bergerak searah dengan posisi kita dan sudah mencapai 30 pips, maka pindahkan Stop Loss kita menjadi 1.3050 hingga transaksi kita menjadi risco zero. Meningkatkan Risco Relação de recompensa dengan Teknik Stop Loss Break Mesmo Sebagaimana yang sudah saya singgung sebelumnya, meresikokan 3 capital untuk setiap kali transaksi adalah juga berarti menahan diri untuk tidak menambah posisi berikutnya walaupun kita melihat ada Sinal lain yang timbul dalam Pair lain. Apabila kita melihat sinal untuk membuka posisi baru timbul, Kita hanya akan mengambil posisi baru tersebut apabila kita sudah berhasil memindahkan parar a perda kita menjadi break even. Dengan begitu secara probabilitas kita sudah menambah Risk Recompensa kita menjadi berlipat ganda. Sebagaimana contoh berikut: Posisi 1 Risco 300 USD Recompensa 600 USD (Rácio de recompensa de risco 1. 2) ----- Berhasil memindahkan Stop Loss menjadi Break Even ----- Posisi 1 Risco 0 Recompensa 600 USD (Rácio de recompensa de risco 0. 2) ----- Timbul signal baru, ambil Posisi 2 ---- Posisi 2 Risco 300 USD Recompensa 600 USD (Risk Reward Ratio 1. 2) Risco total 300 USD Recompensa 1200 USD (Risk Reward Ratio 1: 4) sudah Banyak yang merasakan manfaat buku menjadi trader sakti, ayo. Yang belum memiliki buku MTS ini silahkan ordem sebelum kehabisan. Unfek pemesanan buku silahkan klik tradersakti Jika anda ingin mendalami ilmu mensiasati trading forex dengan SMARTSOP, anda bisa bergabung bersama kami, anda bisa lihat informasi lengkapnya disini: cafetrader. blogspotpblog-page27.html Se você gostou deste post e deseja ser informado sempre que um novo O post é publicado, então certifique-se de se inscrever nas minhas atualizações regulares de e-mail. Assinar Agora Silahkan Untuk Anda Compartilhar: FUNGSI MANAJEMEN RISIKO DAN AUDITORIA INTERNA Charvin ndash Investigador Associado CRMS Indonésia Berdasarkan ISO31000: 2009 Gestão de Riscos - Princípios e Diretrizes. Praktik terbaik manajemen risiko melibatkan seluruh bagian dari organizasi. Keterlibatan organisasi secara keseluruhan pada kegiatan manajemen risiko menuntut adanya pembagian peran dan tanggung jawab yang jelas, dengan turut mempertimbangkan kompetensi dan peran lain dari tiap unit tersebut. Hal ini diperlukan agar tidak terjadi tumpang tindih, elo perdido. Atau inefisiensi pada kegiatan manajemen risiko. Dua fungsi esensial yang memiliki keterkaitan erat pada kegiatan manajemen risiko adalah fungsi manajemen risiko dan auditoria interna. Kedua fungsi ini memiliki peran dalam menjamin efektivitas penerapan manajemen risiko organisasi. Perbedaan fundamental dari kedua fungsi tersebut terletak pada delegasi tanggung jawab. Fungsi manajemen risiko bertugas untuk mengarahkan praktik empresa gestão de risco pada organisasi, terutama untuk menghadapi risiko-risiko utama yang dapat mengganggu pencapaian sasaran organisasi. Di sisi lain, fungosi auditoria interna, bertugas untuk memonitor, memantau, dan menilai efektivitas pengendalian internal dan manajemen risiko. Gambar 1 Perubahan Sasaran de Aktivitas Kunci de Fungsi Manajemen Risiko Sumber: A Perspectiva de Risco, Resumo Executivo (2012). Gambar 1 mendeskripsikan perkembangan fungsi manajemen risiko yang dijelaskan oleh Risk and Insurance Management Society (RIMS). Fungsi manajemen risiko bertanggung jawab untuk membentuk kerangka kerja dan proses manajemen risiko dalam menghadapi risiko-risiko significikan yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi. Gestão integrada dos riscos menerapkan kegiatan pencegahan dan pengurangan dampak negatif dari risiko. Seiring berjalannya waktu, manajemen risiko yang tadinya berperan untuk melindungi kegagalan organisasi, berubah menjadi komponen vantagem competitiva bagi organisasi. Selain menciptakan kerangka kerja dan proses manajemen risiko dalam menghadapi risiko, fungsi manajemen risiko juga meningkatkan kapabilitas organizasi dalam mengejar peluang. Fungsi ini juga meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan strategis organisasi melalui penyediaan informasi yang relevan dan komprehensif. Dalam menciptakan manajemen risiko yang efektif bagi organisasi, fungsi manajemen risiko berkolaborasi dengan fungsi auditoria interna. Peran Auditoria Interna terkait Manajemen Risiko Instituto de Auditores Internos (IIA), menjelaskan kegiatan auditoria interna sebagai kegiatan independen yang mendukung pencapaian sasaran organisasi, dan aktivitas konsultasi yang dirancang untuk memberikan nilai tambah dan memperbaiki operasi organisasi. Aktivitas ini membantu organisasi untuk mencapai tujuannya dengan membawa pendekatan sistematik dan disiplin untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian, dan proses governança. Tugas inti auditor interno berkaitan dengan manajemen risiko adalah untuk memberikan kepastian bahwa kegiatan manajemen risiko telah berjalan dengan efektif dalam memberikan jaminan yang wajar terhadap pencapaian sasaran organizasi. Dua cara penting untuk menjalankan tugasnya adalah dengan: memastikan bahwa risiko utama dari bisnis telah ditangani dengan baik dan memastikan bahwa kegiatan manajemen risiko dan pengendalian interno telah berjalan dengan efektif. Berikut adalah gambaran mengenai hal-hal yang menjadi, peran dan tanggung jawab auditor interno terkait dengan manajemen risiko, yang dapat menjadi bagian dari tanggung jawab auditor interno, serta yang seharusnya tidak menjadi tanggung jawabnya. Gambar 2 Tanggung Jawab Auditoria Interna Terkait Manajemen Risiko Sumber: O Papel da Auditoria Interna na Gestão de Riscos Estruturais. (2009). Hal yang perlu disoroti dari Gambar 2 adalah ldquotanggung jawab kegiatan manajemen risiko yang tidak boleh didelegasikan kepada auditrdquo interno. Untuk menjaga efektivitas kegiatan auditoria interna, tanggung jawab yang diberikan terhadap auditor interno terkait kegiatan manajemen risiko harus didesain agar tidak mengganggu independensinya. Hal ini dikarenakan auditoria interna memiliki peran penting dalam melakukan pengawasan, pemantauan, dan penilaian terhadap efektivitas pengendalian interno dan kegiatan manajemen risiko organisasi. Pemberian tanggung jawab kepada auditor interno untuk menentukan risco apetite, membentuk processo de gestão de risco, dan sebagainya dapat menimbulkan choque de interesse yang berpotensi untuk mengganggu penilaian meraka pada efektivitas manajemen risiko. Kolaborasi Fungsi Manajemen Risiko da Auditoria Interna Terdapat beberapa alasan yang mendasari paradigma bahwa fungsi manajemen risiko sebaiknya berkolaborasi dengan fungsi auditoria interna. Estudo de caso de Berdasarkan yang dilakukan oleh RIMS dan IIA, alasan-alasan tersebut adalah Untuk menghubungkan rencana auditoria dan penilaian risiko perusahaan, serta berbagi produk kerja lainnya. Hal ini dibutuhkan untuk meningkatkan koordinasi dalam usaha menjamin bahwa risiko-risiko utama dapat ditangani dengan efektif. Berbagi sumber daya-sumber daya tertentu untuk mendukung efisiensi. Sumber daya yang dimaksud termasuk sumber daya keuangan, manusia, dan waktu. Saling meningkatkan kompetensi, peran, dan tanggung jawab setiap fungsi. Menyediakan infrastruktur komunikasi yang konsisten. Menilai dan memantau risiko strategis. Dapat membentuk pemahaman yang lebih mendalam dan tratamento yang fokus untuk mengatasi risiko strategis. Berdasarkan pengalamannya, Irene Corbe (Whirlpool Corp.) menyatakan bahwa pengadaan pertemuan dengan divisi manajemen risiko dapat meningkatkan pemahaman fungsi auditoria interna terhadap profil risiko perusahaan. Berikut adalah contoh yang menggambarkan kolaborasi fungsi manajemen risiko dan auditoria interna pada beberapa perusahaan internasional: Cisco Systems Cisco Systems adalah sebuah perusahaan penyedia jasa dan peralatan networking. Dimana struktur utamanya dibentuk berdasarkan fungsi bisnis. Cisco membentuk Comitê Operacional de Risco e Resiliência (RROC) sebagai kolaborasi antara 55 orang staf auditoria interna dengan 4 staf manajemen risiko. Menurut Roush, ketua RROC, kolaborasi tersebut telah berhasil membangun kapabilitas yang lebih tinggi pada kedua unidade tersebut. Selain mengadakan koordinasi lintas fungsi, RROC juga melihat riscos inerentes dari sudut pandang yang lebih luas. Beberapa tanggung jawab RROC adalah untuk mengelola risiko yang berkaitan dengan ketahanan perusahaan, misalnya risiko dengan probabilitas rendah namun memiliki impacto yang dapat menghentikan keberlangsungan perusahaan. Selain pembentukan RROC, fungsi manajemen risiko dan auditoria interna juga berkolaborasi dalam mengidentifikasi risco emergente dan menginisiasi perbaikan terhadap manajemen risiko perusahaan berdasarkan laporan Enterprise Risk Assessment (ERA). Hospital Corporation of America Hospital Corporation of America (HCA) adalah perusahaan operador rumah sakit dan sistem kesehatan pada beberapa negara bagian Amerika. Pada awalnya, tanggung jawab terhadap manajemen risiko HCA didelegasikan kepada sebuah divisi yang bernama ldquodivisi auditoria interna e manajemen risikordquo. Joe Steakley, wakil presiden senior divisi auditoria interna de manajemen risiko, menyadari bahwa tidak seluruh risiko dapat diidentifikasi dari sudut pandang auditoria interna. Dia menyadari bahwa manajemen risiko harus mengikutsertakan peran CEO, membros do conselho. Proprietário de risco dan. Steakley bersama direkturnya, David Hughes, membangun program untuk pembentukan ERM pada HCA. David Hughes ditunjuk sebagai asisten wakil presiden ERM dan business continuity plan, bertanggung jawab untuk memberikan laporan kepada Steakley. Yang nantinya akan melapor kepada Komite Audit, dan lalu diberikan kepada CEO. Hirarki ini memungkinkan Hughes. Yang hanya memiliki tiga orang staf, untuk memanfaatkan 140 staf auditoria interna di bawah Steakley. Dan akses terhadap partisipan lain dalam governance untuk tujuan ERM. HCA telah memperoleh status sebagai perusahaan dengan manajemen risiko yang matang. Whirlpool Corporation Whirlpool Corporation merupakan perusahaan manufaktur peralatan rumah tangga. Whirlpool tidak memiliki struktur yang menyatakan bahwa CEO manajemen risiko perlu memberikan laporan terhadap auditoria interna, dan sebaliknya. Kedua fungsi tersebut memberikan laporan kepada Komite Audit. Namun kedua CEO dari fungsi manajemen risiko dan auditoria interna melakukan pertemuan profissional secara kontinu untuk melakukan compartilhamento de informações e revisão kegiatan manajemen risiko perusahaan. Pertemuan ini memperdalam pemahaman dan pengetahuan mereka terhadap risiko dan pengelolaan risiko yang ada pada perusahaan. Merujuk pada praktik sukses yang digambarkan perusahaan-perusahaan di atas, kolaborasi antara fungsi manajemen risiko dan auditoria interna merupakan sebuah inisiasi yang dapat mendatangkan manfaat pada berbagai jenis perusahaan. Menurut RIMS dan IIA, manfaat-manfaat yang dapat diperoleh dari kolaborasi tersebut berupa: Memastikan bahwa risiko-risiko kritikal telah diidentifikasi secara efektif Penggunaan sumber daya langka dengan efisien Komunikasi yang dalam dan konsisten, terutama pada level Board do manajemen Pengertian yang lebih dalam dan penanganan Yang terfokus pada risiko yang paling significikan terhadap pencapaian tujuan organisasi. Komunikasi secara terbuka dan konsisten merupakan metode utama yang dapat diterapkan dalam kolaborasi kedua fungsi ini. Komunikasi dapat membangun pendalaman pandangan terhadap risiko-risiko yang melekat pada organisasi dan meningkatkan kapabilatas tiap divisi untuk mengelola risiko-risiko tersebut. Namun kolaborasi tersebut harus memiliki batasan yang jelas mengenai tanggung jawab dan peran setiap fungsinya. Kolaborasi yang dilakukan juga harus disesuaikan dengan karakteristik dan tujuan perusahaan. (1) O papel da auditoria interna no gerenciamento de risco em toda a empresa. (2009).

Comments

Popular posts from this blog

Double Doji Forex Trading

Nse Online Trading Timings